Anak Wiranto Wafat Ketika Usia Pernikahan Baru 2 Bulan

CELEBESONLINE (Jakarta):  Kabar duka menghampiri mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto. Putra bungsu Ketua Umum DPP Hanura itu, Zaenal Nurrizki, yang berusia 23 tahun, wafat di Johannesburg, Afrika Selatan, Selasa (28/05/2013) karena sakit.

Zaenal terserang panas tinggi dua hari lalu dan meninggal di rumah sakit. “Pak Wiranto rupanya enggan merepotkan Kedubes untuk mengurus jenazah anaknya. Atas Pertimbangan kemanusiaan, teknis, dan lain-lain akhirnya Pak Wiranto memutuskan anaknya dimakamkan saja di sana,” kata Yuddy Chrisnandi, Ketua Bappilu Partai Hanura, Rabu (29/05/2013).

Menurut Yudi, Zaenal rencananya akan pulang ke Indonesia pada Rabu pekan ini. Zaenal malah sudah beli tiket ke Indonesia karena sudah mengurus visa. Bukan fisiknya yang tiba pada hari itu, tapi justru kabar dukanya.

Zaenal tinggal bersama mertua dan istrinya di Afrika Selatan. Kemarin malam, keluarga Wiranto menyelenggarakan pengajian dan shalat gaib di rumah duka Wiranto, Kompleks Perwira Tinggi TNI Angkatan Darat, Jl Palem Kartika 21, Bambu Apus, Jakarta Timur, untuk mendoakan arwah Zaenal.

Sosok Zainal Nur Rizki di Mata Sang Bunda Uga Wiranto

Jakarta – Kehilangan anak untuk selama-lamanya menimbulkan kesedihan tersendiri bagi seorang ibu. Rughaiyah Usman kini hanya bisa mengenang dan menceritakan kembali sosok putra satu-satunya yang baru saja meninggal.

“Dia sebagai anak apalagi laki-laki tentunya baik, kadang-kadang bandel, kan biasa. Tapi pada akhirnya dia memilih untuk sekolah di UGM dan ikut kakak iparnya siar agama. Dia tertarik mendalami agama, ” ujar Rughaiyah Usman yang akrab disapa Uga Wiranto selepas acara pengajian di kediamannya di Jl Palem Kartika 21, Bambu Apus, Jakarta Timur, Rabu (29/05/2013).

Dua minggu yang lalu, Zainal sempat pulang untuk mengurus perpanjangan paspornya. Saat itu tiba-tiba Inal –sapaan akrab Zainal– meminta untuk mencucikan kaki bapak dan ibunya. Tanpa menaruh perasaan apa-apa, Uga dan Wiranto mengizinkan putranya untuk mencuci kaki mereka.